Sabar; satu kalimah yang mudah meniti di bibir tetapi amat payah untuk dilakukan apatah lagi untuk terus istiqamah dalam kesabaran. Putaran hidup manusia tidak akan terlepas dari ujian dan dugaan. Maka dengan kesabaranlah dapat membezakan orang yang betul-betul beriman atau sebaliknya.
Ibnu Qayyim ada menukilkan : " Sabar adalah menahan jiwa dari berputus asa, mereda amarah yang bergelojak, mencegah lisan berkeluh kesah, menahan anggota badan dari berbuat kemungkaran".
Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Madarijus Salikin menyebut :
“Sabar ada tiga macam yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menahan diri dari bermaksiat kepada Allah dan sabar dalam menghadapi ujian.”
Al Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya : “Sabar ada dua macam yaitu sabar dari melakukan maksiat kepada Allah maka ini adalah seorang mujahid; dan sabar dalam ketaatan kepada Allah ini yang dinamakan ahli ibadah.”
Namun, bila kita berbicara tentang kesabaran, bukan bermakna kita merelakan maruah Islam dan hak kita dipijak dan dipermainkan begitu sahaja. Kita mampu bertenang mendengar saudara kita di Palestin yang ditindas. Kita hanya melihat saudara kita di Syria berjuang mendapatkan kebebasan.
Justeru, sebagai mahasiswa Islam, sudah menjadi tanggungjawab kita untuk tidak berdiam diri bahkan perlu untuk kita mengerah segala tenaga dan usaha demi umat umat ini. Ilmu dan amalan perlu berjalan seiring agar ianya menjadi senjata yang ampuh dan benteng yang kukuh sebagai modal kita untuk perjuangan ini.
Zul Haiqal Bin A. Rahim.
Ketua Unit Pengetahuan dan Pendidikan,
Dewan Perwakilan Mahasiswa Zagazig,
Sesi 2011/212.
No comments:
Post a Comment